KWP COMMUNITY

Sebelumnya kami ingin mengucapkan terima kasih atas kunjungan teman-teman di Website Komunitas Wong Purwodadi(KWP) ini.
Awal terbentuknya KWP ini 15 November 2010, dan alhamdulillah member yang sudah bergabung sampai saat ini kira-kira 1259 anggota dari berbagai daerah dan juga luar negeri yang kesemuanya mayoritas adalah warga GROBOGAN - JAWA TENGAH.
KWP ini memang bukan sebuah lembaga atau instansi pemerintahan,namun KWP ini adalah sebuah forum / komunitas yang mempunyai Misi dan Visi tertentu.
MISI :
1.Memperkenalkan KWP ini ke media
2.Mengajak teman - teman untuk bergabung dengan KWP ini
3.Memperbanyak member yang bergabung di komunitas ini.
VISI :
Mempersatukan warga PURWODADI - GROBOGAN dalam satu komunitas agar terjalin sebuah tali Persaudaraan.

Jadi perlu kami tegaskan bahwa KWP hanya social community yang bertujuan hanya untuk mempersatukan warga GROBOGAN dalam sebuah wadah dengan tujuan utama memepererat rasa persaudaraan kita sebagai sesama warga GROBOGAN baik yang di dalam negeri dan luar negeri.

KWP mendukung penuh kepada Organisasi - Organisasi yang mempunyai visi untuk kemajuan daerah Grobogan Khususnya.
Harapan KWP
Semoga KWP bisa menjadi jembatan dan wadah untuk penyampaian aspirasi warga Purwodadi,meskipun KWP bukan lembaga atau element pemerintahan daerah namun kami akan coba untuk menyampaikan inspirasi dari para anggota ke Pemda setempat( Grobogan)melalui situs Web resmi Pemda Grobogan.
Perlu di garis bawahi bahwa KWP tidak pernah menjanjikan Informasi tentang keadaan terakhir Purwodadi,karena KWP bersifat flexible ,dalam hal ini KWP bukan media informasi. Namun kita juga tidak pernah menolak berita sekilas Purwodadi,justru kita sangat mengaharapkan partisipasi dari para anggota untuk beresedia memberitahukan disetiap kali ada perkembangan informasi.

Anak Purwodadi

Jumat, 12 Oktober 2012



Komunitas Wong Purwodadi atau lebih di kenal dengan KWP adalah sebuah komunitas facebookers yang para anggotanya berasal dari daerah Purwodadi-Grobogan.

KWP berdiri dan lahir tanpa ada konsep sebelumnya, rasa cinta dan kangen terhadap kampung halaman yang membuat pendiri secara spontan membuat komunitas ini.
Komunitas yang awalnya hanya sekedar iseng ini,kini semakin bertambah anggotanya.
Dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun, KWP kini telah berjumlah kurang lebih 640 anggota.
Tidak kita pungkiri bahwa KWP banyak menemui Pro dan Kontra dalam perjalanannya.
Banyak yang beranggapan KWP adalah sebagai media Informasi,namun disini saya akan menjelaskan bagaimana visi dan misi KWP itu sendiri.

Visi KWP

-Bersatu dalam kebersamaan

Misi KWP

-Menyatukan dan Mempererat tali persaudaraan sesama warga PURWODADI khususnya.

Harapan KWP

-Semoga KWP bisa menjadi jembatan dan wadah untuk penyampaian aspirasi warga Purwodadi,meskipun KWP bukan lembaga atau element pemerintahan daerah namun kami akan coba untuk menyampaikan inspirasi dari para anggota ke Pemda setempat( Grobogan)melalui situs Web resmi Pemda Grobogan.

Perlu di garis bawahi bahwa KWP tidak pernah menjanjikan Informasi tentang keadaan terakhir Purwodadi,karena KWP bersifat flexible ,dalam hal ini KWP bukan media informasi. Namun kita juga tidak pernah menolak berita sekilas Purwodadi,justru kita sangat mengaharapkan partisipasi dari para anggota untuk beresedia memberitahukan disetiap kali ada perkembangan informasi.

Pendiri
win jkt

Nanik

yont


SAID CHIBA

IYANT

ITA

HERU

             

 




Komunitas Wong Purwodadi
Read More :

SDA bak 2 Sisi Mata Uang

SDA (Sumber Daya Alam )
Ibarat 2 sisi mata Uang.

Dalam pengelolaan sumber daya alam ini benang merahnya yang utama adalah mencegah timbulnya pengaruh negatif terhadap lingkungan dan mengusahakan kelestarian sumber daya alam agar bisa digunakan terus menerus untuk generasi-generasi di masa depan."Membahas tentang sumber daya alam, dapat kita bagi ke dalam dua kategori besar, yakni sumber daya alam yang bisa diperbaharui (seperti hutan, perikanan dan lain-lain). Dan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui, seperti, minyak bumi, batubara, timah, gas alam dan hasil tambang lainnya. Dalam tulisan ini akan kita kaji sumber daya alam berupa hasil tambang dan itu tidak dapat diperbaharui. Membicarakan hasil tambang, tentu timah merupakan salah satunya.

Apalagi timah sangat identik dari sebuah ciri khas sebuah propinsi yang bernama Bangka Belitung. Siapa yang tidak kenal negeri kita jika kita katakan merupakan salah satu pulau penghasil timah di republik ini. Namun, berbicara tentang pengelolaan hasil tambang berupa timah itu sendiri, rasanya sangat malu melihat bagaimana permukaan negeri ini yang telah hancur dan membentuk kolong-kolong kecil sehingga membentuk seperti sebuah danau-danau kecil. Apalagi butuh cost yang sangat mahal untuk reklamasi lahan minimal mengurangi dampak buruk pada masa yang akan datang. Siapa yang akan disalahkan? Bukan pertanyaan itu yang mesti kita jawab.

Tapi, bagaimana hal seperti itu bisa terjadi dan apa yang mesti kita perbuat untuk memberikan solusi yang terbaik untuk kelestarian sebuah lingkungan hidup. Mungkin, jika dikaitkan dengan kemiskinan dan bagaimana masyarakat harus berpikir untuk mengenyangkan “perut” hal inilah mungkin yang menjadi sebab utama mendorong penduduk menguras alam sehingga merusak lingkungan. Jika kita amati bahwa dapat kita katakan ada hubungan antara jumlah dan macamnya sumber daya alam dengan produk bagi konsumsi masyarakat. Hubungan tersebut terlihat bahwa semakin besar pola konsumsi masyarakat maka semakin banyak pula sumber daya alam yang akan dikelola dan semakin beraneka ragam pola konsumsi masyarakat, maka semakin bermacam pula sumber daya alam yang akan dikelola.

Dari permasalahan tersebut di atas, dapat kita telaah dan mungkin harus menjadi pertanyaan bagi kita, mengapa hal seperti itu bisa terjadi? Jawabannya tentu ada pada diri kita masing-masing untuk lebih bersikap arif terhadap lingkungan sebelum lingkungan itu sendiri yang memberitahu kepada kita bahwa setiap bencana alam yang terjadi adalah karena ulah tangan manusia itu sendiri. Kita amati bagaimana sebuah bencana banjir yang terjadi di Aceh & Sumatera Utara yang diakibatkan penggundulan Taman Nasional, Gunung Leuser, Alikodra (7/12/2006) atau di negeri Serumpun Sebalai sendiri, beberapa minggu terakhir terjadinya banjir yang menggenangi daerah Semabung, Pangkalpinang akibat tidak ada lagi yang menjadi penyerap air di daerah sekitarnya. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa kawasan hutan memiliki kemampuan dalam mengatur tata air, mencegah erosi dan banjir serta memelihara kesuburan tanah.

Berbicara sumber daya alam tentu tak lepas dari peran sebuah teknologi tepat guna untuk sebuah kelestarian lingkungan. Untuk itu, pengusaha harus dapat memilih teknologi dan cara produksi yang bisa memperkecil dampak negatif dari kepada lingkungan. Apalagi jika kita lihat kebijakan penataan ruang daerah dilakukan dengan tujuan untuk mampu menciptakan pemanfaatan ruang wilayah yang berimbang, optimal dan berwawasan lingkungan untuk kepentingan masyarakat luas. Kita tidak dapat menutup mata, bagaimana pemanfaatan teknologi berupa alat berat pada sektor pertambangan, yang secara seporadis membabat habis hutan untuk mencari hasil tambang yang terkadang hasilnya nihil atau 0%. Kepada siapa kita akan bertanggung jawab? Pikirkan apa yang dapat kita tinggalkan untuk generasi mendatang dan apa yang dapat kita katakan kepada mereka. Atau lingkungan hidup yang seperti inikah yang akan kita wariskan kepada mereka?

Akhir dari sebuah permasalahan, tentu akan tuntas dengan adanya solusi-solusi yang mungkin akan ada tindak lanjut ke depannya. Pertama, pemerintah harus lebih giat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peranan lingkungan hidup dalam kehidupan manusia melalui pendidikan dalam dan luar sekolah. Kedua, perlunya inventarisasi dan Evaluasi potensi SDA dan lingkungan hidup. Ketiga, meningkatkan penelitian dan pengembangan potensi manfaat hutan terutama untuk pengembangan pertanian, industri dan kesehatan. Keempat, penyediaan Infra Struktur dan Spasial SDA dan Lingkungan Hidup baik di darat, laut maupun udara. Kelima, Perlunya persyaratan AMDAL terhadap usaha-usaha yang mengarah pada keseimbangan hidup. Terakhir, perlunya penyuluhan dan kerjasama kemitraan antara Lembaga Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan SDA serta perlunya peningkatan kemampuan Institusi dan SDM Aparatur Pengelolaan SDA dan LH. Karena pembangunan yang baik adalah yang berwawasan lingkungan walaupun terkadang dengan kemungkinan kerusakan untuk ditimbang dan dinilai manfaat untung ruginya dan diambil keputusan dengan penuh tanggung jawab kepada generasi mendatang. Karena generasi yang akan datang, tidak ikut serta dalam proses pengambilan keputusan sekarang dalam menentukan penggunaan sumber daya alam yang sebenarnya kita hanya meminjami dari mereka untuk pembangunan masa kini dengan dampak pembangunan di masa nanti!
Written By : Darus Altin
Dari artikel salah satu penulis diatas tadi ,tentunya kita akan berfikir ulang ,bagaimana peran kita untuk mengoptimalkan SDA yang ada di daerah Grobogan khususnya.
Dalam hal ini peran pemerintah daerah sangat di harapkan , karena sosialisasi dan pengarahan adalah penting.
Pembalakan liar misalnya, masih banyak terjadi di sana sini. kepedulian akan lingkungan kurang, mereka tidak pernah berfikir ulang akibat dari pembalakan liar tsb. Egoisme yang membuat kita terkadang sengaja mengacuhkan suatu hal yang mungkin sebernarnya kita tahu. Perinsip seperti inilah yang sebenarnya membuat kerugian besar untuk kita sendiri.,ada akibat karena ada sebab.
Read More : SDA bak 2 Sisi Mata Uang

Kesenian Jawa Tengah

wayang kulit
wayang kulit
 Kesenian wayang orang yang dimainkan oleh kelompok Wayang Orang Indonesia Pusaka mendunia dengan tampil di Opera House di Sidney, Australia, serta dijadwalkan bermain di sejumlah negara di Asia, Eropa, dan Afrika.
Pemerhati budaya, Jaya Suprana setelah mendampingi beberapa anggota kelompok Wayang Orang Indonesia Pusaka bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor presiden, Jakarta, Kamis sore mengatakan, beberapa negara memang tertarik dengan kesenian wayang orang.
Dia menjelaskan, beberapa negara yang sudah mengundang antara lain Jerman, Prancis, Afrika Selatan, dan Singapura.
Jaya menjelaskan, kelompok wayang orang ini akan bisa memenuhi undangan itu jika mendapatkan dukungan dari pemerintah.
“Yang menjadi keterbatasan memang dalam hal dana,” katanya.
Pada saat bertemu presiden, Jaya Suprana juga melaporkan bahwa kelompok wayang orang itu sudah tampil di “Opera House” di Sidney, Australia, pada 18 Desember 2010.
Penampilan kelompok wayang orang itu mendapat sambutan meriah dari warga negara Australia dan warga negara Indonesia yang tinggal di negeri kanguru itu.
Saat itu, kelompok Wayang Orang Indonesia Pusaka menampilkan cerita tentang kepahlawanan Gatot Kaca.
Mereka mampu menarik perhatian warga negara Australia karena menyisipkan penggunaan bahasa Inggris saat tampil.
Wayang Orang Indonesia Pusaka berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp110 juta ketika tampil di Sidney.
“Itu kami sumbangkan kepada saudara kita di sekitar Merapi,” kata Jaya Suprana.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, pemerintah selalu mendukung misi budaya Indonesia ke luar negeri. Menurut dia, wayang orang adalah seni yang sangat bernilai dan mengandung falsafah hidup yang luar biasa.
“Setiap episode wayang orang itu ada pesan moralnya,” kata Jero Wacik.
Saat ini, Jero Wacik sedang mengatur pertemuan antara sejumlah kelompok wayang orang dan presiden. Dia juga mengusahakan agar Wayang Orang Indonesia Pusaka bisa tampil di komplek Istana Kepresidenan.
Kelompok Wayang Orang Indonesia Pusaka sendiri terdiri dari seniman-seniman wayang orang Bharata dan sejumlah pemerhati kesenian lainnya.(*)


Sumber: http://antaranews.com

WAYANG salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol di antara banyak karya budaya lainnya. Budaya wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan juga seni perlambang. Budaya wayang, yang terus berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan.
Menurut penelitian para ahli sejarah kebudayaan, budaya wayang merupakan budaya asli Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Keberadaan wayang sudah berabad-abad sebelum agama Hindu masuk ke Pulau Jawa. Walaupun cerita wayang yang populer di masyarakat masa kini merupakan adaptasi dari karya sastra India, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Kedua induk cerita itu dalam pewayangan banyak mengalami pengubahan dan penambahan untuk menyesuaikannya dengan falsafah asli Indonesia.
Penyesuaian konsep filsafat ini juga menyangkut pada pandangan filosofis masyarakat Jawa terhadap kedudukan para dewa dalam pewayangan. Para dewa dalam pewayangan bukan lagi merupakan sesuatu yang bebas dari salah, melainkan seperti juga makhluk Tuhan lainnya, kadang-kadang bertindak keliru, dan bisa jadi khilaf. Hadirnya tokoh panakawan dalam_ pewayangan sengaja diciptakan para budayawan In­donesia (tepatnya budayawan Jawa) untuk mem­perkuat konsep filsafat bahwa di dunia ini tidak ada makhluk yang benar-benar baik, dan yang benar-benar jahat. Setiap makhluk selalu menyandang unsur kebaikan dan kejahatan.
Dalam disertasinya berjudul Bijdrage tot de Kennis van het Javaansche Tooneel (1897), ahli sejarah kebudayaan Belanda Dr. GA.J. Hazeau menunjukkan keyakinannya bahwa wayang merupakan pertunjukan asli Jawa. Pengertian wayang dalam disertasi Dr. Hazeau itu adalah walulang inukir (kulit yang diukir) dan dilihat bayangannya pada kelir. Dengan demikian, wayang yang dimaksud tentunya adalah Wayang Kulit seperti yang kita kenal sekarang.
Asal Usul
Mengenai asal-usul wayang ini, di dunia ada dua pendapat. Pertama, pendapat bahwa wayang berasal dan lahir pertama kali di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Pendapat ini selain dianut dan dikemukakan oleh para peneliti dan ahli-ahli bangsa Indonesia, juga merupakan hasil penelitian sarjana-sarjana Barat. Di antara para sarjana Barat yang termasuk kelompok ini, adalah Hazeau, Brandes, Kats, Rentse, dan Kruyt.
Alasan mereka cukup kuat. Di antaranya, bahwa seni wayang masih amat erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa. Panakawan, tokoh terpenting dalam pewayangan, yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong, hanya ada dalam pewayangan Indonesia, dan tidak di negara lain. Selain itu, nama dan istilah teknis pewayangan, semuanya berasal dari bahasa Jawa (Kuna), dan bukan bahasa lain.
Sementara itu, pendapat kedua menduga wayang berasal dari India, yang dibawa bersama dengan agama Hindu ke Indonesia. Mereka antara lain adalah Pischel, Hidding, Krom, Poensen, Goslings, dan Rassers. Sebagian besar kelompok kedua ini adalah sarjana Inggris, negeri Eropa yang pernah menjajah India.
Namun, sejak tahun 1950-an, buku-buku pe­wayangan seolah sudah sepakat bahwa wayang memang berasal dari Pulau Jawa, dan sama sekali tidak diimpor dari negara lain.
Budaya wayang diperkirakan sudah lahir di Indo­nesia setidaknya pada zaman pemerintahan Prabu Airlangga, raja Kahuripan (976 -1012), yakni ketika kerajaan di Jawa Timur itu sedang makmur-makmur­nya. Karya sastra yang menjadi bahan cerita wayang sudah ditulis oleh para pujangga Indonesia, sejak abad X. Antara lain, naskah sastra Kitab Ramayana Kakawin berbahasa Jawa Kuna ditulis pada masa pemerintahan raja Dyah Balitung (989-910), yang merupakan gubahan dari Kitab Ramayana karangan pujangga In­dia, Walmiki. Selanjutnya, para pujangga Jawa tidak lagi hanya menerjemahkan Ramayana dan Mahabarata ke bahasa Jawa Kuna, tetapi menggubahnya dan menceritakan kembali dengan memasukkan falsafah Jawa kedalamnya. Contohnya, karya Empu Kanwa Arjunawiwaha Kakawin, yang merupakan gubahan yang berinduk pada Kitab Mahabarata. Gubahan lain yang lebih nyata bedanya derigan cerita asli versi In­dia, adalah Baratayuda Kakawin karya Empu Sedah dan Empu Panuluh. Karya agung ini dikerjakan pada masa pemerintahan Prabu Jayabaya, raja Kediri (1130 – 1160).
Wayang sebagai suatu pergelaran dan tontonan pun sudah dimulai ada sejak zaman pemerintahan raja Airlangga. Beberapa prasasti yang dibuat pada masa itu antara lain sudah menyebutkan kata-kata “mawa­yang” dan `aringgit’ yang maksudnya adalah per­tunjukan wayang.
Mengenai saat kelahiran budaya wayang, Ir. Sri Mulyono dalam bukunya Simbolisme dan Mistikisme dalam Wayang (1979), memperkirakan wayang sudah ada sejak zaman neolithikum, yakni kira-kira 1.500 tahun sebelum Masehi. Pendapatnya itu didasarkan atas tulisan Robert von Heine-Geldern Ph. D, Prehis­toric Research in the Netherland Indie (1945) dan tulisan Prof. K.A.H. Hidding di Ensiklopedia Indone­sia halaman 987.
Kata `wayang’ diduga berasal dari kata `wewa­yangan’, yang artinya bayangan. Dugaan ini sesuai dengan kenyataan pada pergelaran Wayang Kulit yang menggunakan kelir, secarik kain, sebagai pembatas antara dalang yang memainkan wayang, dan penonton di balik kelir itu. Penonton hanya menyaksikan gerakan-gerakan wayang melalui bayangan yang jatuh pada kelir. Pada masa itu pergelaran wayang hanya diiringi oleh seperangkat gamelan sederhana yang terdiri atas saron, todung (sejenis seruling), dan kemanak. Jenis gamelan lain dan pesinden pada masa itu diduga belum ada.
Untuk lebih menjawakan budaya wayang, sejak awal zaman Kerajaan Majapahit diperkenalkan cerita wayang lain yang tidak berinduk pada Kitab Ramayana dan Mahabarata. Sejak saat itulah cerita­cerita Panji; yakni cerita tentang leluhur raja-raja Majapahit, mulai diperkenalkan sebagai salah satu bentuk wayang yang lain. Cerita Panji ini kemudian lebih banyak digunakan untuk pertunjukan Wayang Beber. Tradisi menjawakan cerita wayang juga diteruskan oleh beberapa ulama Islam, di antaranya oleh para Wali Sanga. Mereka mulai mewayangkan kisah para raja Majapahit, di antaranya cerita Damarwulan.
Masuknya agama Islam ke Indonesia sejak abad ke-15 juga memberi pengaruh besar pada budaya wayang, terutama pada konsep religi dari falsafah wayang itu. Pada awal abad ke-15, yakni zaman Kerajaan Demak, mulai digunakan lampu minyak berbentuk khusus yang disebut blencong pada pergelaran Wayang Kulit.
Sejak zaman Kartasura, penggubahan cerita wayang yang berinduk pada Ramayana dan mahabarata makin jauh dari aslinya. Sejak zaman itulah masyarakat penggemar wayang mengenal silsilah tokoh wayang, termasuk tokoh dewanya, yang berawal dari Nabi Adam. Sisilah itu terus berlanjut hingga sampai pada raja-raja di Pulau Jawa. Dan selanjutnya, mulai dikenal pula adanya cerita wayang pakem. yang sesuai standar cerita, dan cerita wayang carangan yang diluar garis standar. Selain itu masih ada lagi yang disebut lakon sempalan, yang sudah terlalu jauh keluar dari cerita pakem.
Memang, karena begitu kuatnya seni wayang berakar dalam budaya bangsa Indonesia, sehingga terjadilah beberapa kerancuan antara cerita wayang, legenda, dan sejarah. Jika orang India beranggapan bahwa kisah Mahabarata serta Ramayana benar-benar terjadi di negerinya, orang Jawa pun menganggap kisah pewayangan benar-benar pernah terjadi di pulau Jawa.
Dan di wilayah Kulonprogo sendiri wayang masih sangatlah diminati oleh semua kalangan. Bukan hanya oleh orang tua saja, tapi juga anak remaja bahkan anak kecil juga telah biasa melihat pertunjukan wayang. Disamping itu wayang juga biasa di gunakan dalam acara-acara tertentu di daerah kulonprogo ini, baik di wilayah kota Wates ataupun di daerah pelosok di Kulonprogo.
sumber:budayawayangkulit.blogspot.com
Informasi wisata lain:

SEJARAH KESENIAN WAYANG (29)
keunikan wayang (23)
Keunikan wayang kulit (20)
sejarah wayang kulit (19)
pengertian seni wayang (16)
sejarah kesenian wayang kulit (11)
sejarah seni budaya (11)
seni musik wayang (11)

sumber : http://2vx.net/sejarah-seni-wayang-kulit/
Read More : Kesenian Jawa Tengah

Makanan Ekstrim sedunia



Kuliner Ekstrim

1.Buaya Panggang


 
Seperti apa ya rasaya? orang kenya sudah terbiasa memakan makanan ini,buaya panggang ala Kenya. Lumayan besar sih porsinya? Hewan yang di kenal akan buas ini menjadi santapan favorit beberapa Orang di kenya. Lalu Pertanyaannya : Siapakah yang buas?hehhehe
Di indonesia sendiri buaya banyak yang mengkonsumsi buaya,tp yang satu ini bukan buaya beneran,melainkan Roti buaya"Makanan khas Betawi" ,kalau yang satu ini saya jg mau..!.Buaya termasuk hewan yang haram dimakan, selain karena hidup di dua alam, yang utama alasannya karena buaya adalah binatang buas. Binatang buas pemakan daging termasuk kelompok hewan yang haram dimakan.Sedangkan kebolehan memakan sesuatu yang haram hanya berlaku dalam kondisi darurat yang terkait dengan keselamatan jiwa, harta dan agama..Adapun untuk pengobatan, sebenarnya tidak ada istilah darurat, apalagi bila tidak terkait dengan kepentingan pertolongan pertama yang bersifat darurat. Tapi hanya sekedar alternatif biasa. Maka prinsip dasar yang telah ditetapkan syariah adalah bahwa Allah telah menurunkan penyakit dan juga obatnya. Dan obat yang Allah turunkan itu bukan pada makanan yang diharamkan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Dari Ummi Salamah ra bahwa Nabi SAW bersabda,"Sesungguhnya Allah SWT tidak menjadikan obat untuk kamu pada hal-hal yang telah diharamkannya." (HR Al-Baihaqi dan Ibnu Hibban menshahihkan hadits ini).
Sumber didapat dari ahligiza.blogspot.com

2.China-Snakes





Chines Snake 
Tentunya ini bukan cerita legenda ular putih lho.Orang cina mempunyai ratusan resep untuk menjadikan ular ini sebagai makanan dan hidangan tersendiri. Ular ini dikenal baik untuk kesehatan mata, tulang belakang dan kelelahan. ular juga bisa dijadikan snack. dan biasa di jual di jalan, dan anda bisa memakannya sambil ngemil..kaum pria meminum empedu dan darahnya untuk meningkatkan keperkasaannya.. selain itu ular juga bisa dijadikan sirup.Dari sudut pandang islam: Kalajengking, ular, gagak, tikus, tokek, dan cicak adalah haram hukumnya.Karena semua hewan yang diperintahkan untuk dibunuh tanpa melalui proses penyembelihan adalah haram dimakan, karena seandainya hewan-hewan tersebut halal untuk dimakan maka tentunya Nabi tidak akan mengizinkan untuk membunuhnya kecuali lewat proses penyembelihan yang syar’iy.
Sumber didapat dari ahligiza.blogspot.com

3.Soup Monyet




Melihat nya saja sudah bikin gag napsu makan ya?Apalagi mengkonsumsinya.Namun ini bukan hal baru yang baru kita dengar. Beberapa tahun yang lalu di indonesia sendiri ada sindikat yang tertangkap memperjual belikan anak monyet yang mungkin pada akhirnya harus berakhir dalam mangkok seperti ini.
Malangnya nasibmu nyet..hehehe...!Kuliner ini termasuk dalam golongan haram juga,karena karena Allah -Ta’ala- telah merubah sekelompok manusia yang bermaksiat (Yahudi) menjadi babi dan monyet sebagai hukuman atas mereka.

4.Kodok
 
Kuliner yang satu ini mungkin bagi sebagian orang termasuk makan ekstrim.
Binatang amfibi yang hidup di dua alam dan menurut ajaran Islam haram hukumnya untuk dimakan.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ngasih tahu ke kita:


لا تقتلوا الضفادع ، فإن نقيقها الذي تسمعونه تسبيح

Yang artinya kurang lebih begini:
"Janganlah kau membunuh katak, karena nyanyian katak adalah adalah pujian untuk Tuhan."
Subhanallah..! (Sekedar Mengingatkan)
Selain Haram ternyata dalam daging kodok ,dalam daging kodok juga terdapat cacing putih yang berukuran sangat kecil yang tidak mati jika dimasak dalam suhu 100 derajat atau suhu di bawah 0 derajat,bila dikusumsi akan berbahaya untuk kesehatan kita karena cacing tersebut akan terus hidup,bertelur dan menetas dalam tubuh kita dan salah satunya dapat merusak sel otak.Wow..seREM?


Jujur saya sendiri sering mengkonsumsinya dan rasanya memang enak..hheheh,namun setelah tahu dari salah satu Artikel yang mengulas tentang kuliner ini,maka sepertinya saya harus tidak lagi mencobanya. Masih berani mencoba?


5.Tikus




tikus 
Kira-kira mau diapakan tikus ini ya? Menurut kalian enaknya mau diapain tikus - tikus ini?
Di goreng,di sate atau lebih suka di bikin Rica-rica??hahhahaa,...!Hust jangan lebar-lebar ketawanya.Daging tikus ini di percaya sebagian masyarakat di asia dapat menambah stamina setelah kita mengkonsumsinya.dengan racikan bumbu yang sedap.,daging -daging ini menjadi makanan yang enak dan mempunyai daya jual yang lumayan tinggi.
Meskipun agak sedikit aneh kedengarannya,daging tikus-tikus ini di perjual belikan ,di Vietnam dan negara kita contohnya ,menjualnya secara umum.
Jelas kalau dilihat dari sudut agama ,tikus adalah makanan yang haram hukumnya untuk di makan.
6.Kelelawar



Kuliner yang satu ini bagi masyarakat makasar adalah hal yang biasa dan tidak asing lagi untuk di jadikan menu favorit,selain juga lezat rasanya,daging kelelawar/kampret ini di yakini dapat menyembuhkan penyakit pernapasan( asma/bengek).gambar disamping tersebut adalah salah satu proses pengolahan, bukan gambar orang lagi ngelas kampret..hehhehe.
Sama halnya tikus,daging kampret dalam islam adalah makanan yang dilarang untuk dimakan


( Haram).






Artikel lainnya

Tentang masakan Ekstrim ( Sumber di dapat dari : http://www.metrogaya.com/wisata/kuliner/kejamnya-koki-membuat-masakan-ekstrim 
Kejamnya Koki Membuat Masakan Ekstrim





Metrogaya-Beberapa makanan memang di sajikan untuk memenuhi cita rasa para pelanggannya. Namun tidak sedikit juga makanan yang disajikan dengan bentuk atau cara pembuatan yang ekstrim.
a. Ikizukuri, Jepang
Penyajiannya: Begitu pesan, koki akan segera mengambil ikan segar, yang masih hidup,langsung disisik, dipotong-potong dalam kondisi masih bergerak-gerak, setelah dipotong-potong, langsung disajikan di depan kamu, dengan masih menggelepar.
Si koki harus benar-benar canggih dalam mempersiapkan makanan yang ada, ia harus bisa memotong-motong daging ikan tanpa membunuhnya!
b. Ortolan, Perancis
Burung Ortolan adalah burung yang panjangnya enam inci dan beratnya sekitar 2 ons. Warnanya hijau zaitun dan kuning, dengan sentuhan merah di sana sini, sangat cantik.Penyajiannya: Burung ini ditangkap, matanya dibutakan dengan ditusuk, kemudian di beri makan paksa dalam sangkar yang sempit sampai tidak dapat bergerak, dan karena makanan paksa, badannya mengembang sampai dua atau empat kali lipat ukuran bisanya. Setelah dirasa cukup, burung ini akan ditenggelamkan dalam Armagnac (jenis minuman keras).

c. Foie Gras, Perancis
"Foie Gras" ini berarti hati berlemak, dan hati ini biasanya diambil dari bebek atau angsa. Bebek atau angsa muda itu diberi makanan jagung secara paksa sampai hati (liver) mengembang enam kali lipat ukuran biasanya.Cara memberi makanan paksa ini lumayan sadis, si bebek atau angsa, dimasukin pipa lewat mulutnya, terus campuran jagung dengan minyak dipaksa masuk ke dalam sistem pencernaannya, yang tentunya, lemak yang masuk ditumpuk di liver angsa.Nah selama si bebek atau angsa tadi dipaksa makan dengan cara sadis ini, dia disimpen dalam kotak kayu yang rapet dan tidakmemungkinkan sama sekali si bebek atau angsa tadi bergerak!

d. Dojo Tofu, Jepang
Makanan ini dibuat dari tahu dan loach (semacam belut). Penyajiannya: Rebus air sampai panas, terus masukin tahu di dasarnya, segera tambahkan ikan-ikan kecil ini. Dan cara mereka berusaha melarikan diri adalah dengan masuk dan memaksakan diri mereka ke dalam tahu yang masih adem tadi.
e. Feng Gan Ji, Tibet/Cina
Arti secara literal adalah "Ayam kering angin", jadi ayamnya dikeringkan karena angin!. Yang dibutuhkan? Ayam, pisau yang luar biasa tajam, plus koki yang berhati hitam dan dingin. Ayam dibelah perutnya hidup-hidup, diambil isi perutnya, dan diganti dengan berbagai macam bumbu. Setelah itu perutnya dijahit lagi, dan digantung sampai kering!

f. Keledai Segar, Cina

Daging keledai. Penyajiannya: makanan yang disebut Huo Jia Lu (Keledai Hidup) ini disiapkan dengan cara, si keledai diikat kakinya, dan badannya ditidurkan, kemudian si 'chef' memotong-motong badan si keledai dan membagikan dagingnya pada saat si keledai berteriak-teriak kesakitan. (yc/rileks)




Read More : Makanan Ekstrim sedunia

Rabu, 06 April 2011

Purwodadi - Grobogan



1.Grobogan

Grobogan diambil dari sejarah menurut cerita  yang beredar di daerah grobogan : Menurut cerita tutur yang beredar di daerah Grobogan, suatu ketika pasukan Demak di bawah pimpinan Sunan Ngudung dan Sunan Kudus menyerbu ke pusat kerajaan Mojopahit. Dalam pertempuran tersebut pasukan Demak memperoleh kemenangan gemilang. Runtuhlah kerajaan Mojopahit. Ketika Sunan Ngundung memasuki Istana, dia menemukan banyak pusaka Mojopahit yang ditinggalkan. Benda-benda itu dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam sebuah grobog, kemudian dibawa sebagai barang boyongan ke Demak.Peristiwa tersebut sangat mengesankan hati Sunan Ngudung. Sebagai kenangan, maka tempat tersebut diberi nama Grobogan yaitu tempat berupa grobog. 






Di atas dijelaskan, bahwa grobog adalah sebuah kotak persegi panjang yang digunakan untuk menyimpan uang atau barang yang dibuat dari kayu. Kadang-kadang berbentuk bulat, agar mudah membawanya dan dengan cepat dapat diselamatkan apabila ada bahaya mengancam, misalnya bahaya kebakaran. Tetapi grobog juga dapat berarti kandang yang berbentuk kotak untuk mengangkut binatang buas (misalnya: harimau) hasil tangkapan dari perburuan. Grobog tersebut dapat juga digunakan sebagai alat penangkap harimau. Grobog ini biasa disebut Grobog atau bekungkung (bila kecil disebut: jekrekan untuk menangkap tikus) (Geriecke dan Roorda, 1901 : 569).Dari penjelasan diatas, Grobogan berasal dari kata Grobog yang dalam salam ucapnya menjadi "grogol". yaitu alat penangkap binatang buas. Di Kotamadya Surakarta terdapat kampung bernama Grogolan, yang dahulu tempat mengumpulkan harimau hasil perburuan (digrogol atau dikrangkeng). Di perbatasan Kotamadya Surakarta dengan Kab. Dati II Sukoharjo terdapat desa yang bernama desa Grogol, Kec. Grogol, ialah daerah perburuan Sunan Surakarta dan Pajang pada zaman kerajaan.Sejalan dengan penjelasan di atas maka Grobogan adalah sebuah daerah yang digunakan sebagai daerah perburuan. Dan ternyata daerah ini merupakan daerah perburuan Sultan Demak (Atmodarminto, 1962 : 119) atau merupakan daerah persembunyian para bandit dan penyamun zaman Kerajaan Demak Pajang (Atmodarminto, 1955 : 123). Pada zaman Kartasura daerah ini merupakan daerah tempat tinggal tokoh-tokoh gagah berani dalam berperang (Babad Kartosuro, 79), misalnya : Adipati Puger, Pangeran Serang, Ng. Kartodirjo, dan lain-lain.

Samana jeng Suitan karsa lelangen, amburu sato ing wanadri, Trenggono kadherekaken para abdi, mring Sela wus laju maring anggrogol sato wana.  

Dalam abad XIX daerah Grobogan merupakan daerah persembunyian para pahlawan rakyat penentang kekuasaan kolonial Belanda, bersama-sama dengan daerah Sukowati. Daerah ini sangat cocok sebagai daerah persembunyian, karena merupakan daerah hutan jati yang lebat dan berbukit-bukit.

                                                                       
Peta Purwodadi



2.Purwodadi


Adalah kota kecil yang ber kabupaten didaerah Grobogan - Jawa Tengah.7° 4' 46.86" S  110° 53' 15.89" E ( in Kuripan, Purwodadi Grobogan, Indonesia).
Purwodadi adalah ibu kota dan sebuah kecamatan di Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah bagian timur dengan geografi berbentuk lembah yang diapit oleh dua pegunungan kapur, yaitu Pegunungan Kendeng di bagian selatan dan Pegunungan Kapur Utara di bagian utara.
Dua pegunungan tersebut terdiri dari hutan jati, mahoni dan campuran yang memiliki fungsi sebagai resapan air hujan disamping juga sebagai lahan pertanian meskipun dengan daya dukung tanah yang rendah.
Lembah yang membujur dari barat ke timur merupakan lahan pertanian yang produktif, yang sebagian telah didukung jaringan irigasi. Lembah ini selain dipadati oleh penduduk juga terdapat banyak aliran sungai, jalan raya dan jalan kereta api.
Purwodadi terkenal dengan masakan swikenya.

  Meski termasuk kota kecil namun daerah ini memberikan nuansa yang berbeda menurut saya pribadi.
Nuansa kekeluargaan dan persaudaraan sangat di junjung tinggi,gotong royong masih di terapkan di daerah ini.,terbukti sampai sekarang disetiap kali ada pekerjaan yang menyangkut kepentingan umum bahkan kepentingan pribadi sekalipun masih banyak warga yang bahu membahu mengerjakan pakerjaan secara bersama-sama, meskipun itu tanpa adanya imbalan apapun. Kesadaran ini lah yang menjadi nilai lebih dari penduduk warga Purwodadi-Grobogan..

Banyak tempat wisata alam di daerah ini yang harus kalian kunjungi khususnya buat kalian yang berjiwa petualang.klik sini







Read More : Purwodadi - Grobogan


  © Blogger templates The Transformers by Blog Tips And Trick 2009